Judul buku : Moshidora
Penulis : Natsumi Iwasaki
Penerjemah : Ellnovianty
Nine dan Kanti
Tahun terbit : Maret 2014
Penerbit : Qanita
Jumlah halaman : 281 halaman
ISBN : 978-602-1637-30-2
MEMPELAJARI ILMU MANAJEMEN DALAM BENTUK FIKSI
Oleh:
Zurnila Emhar Ch
Pada masa lalunya, Minami
Kawashima adalah pemain bisbol yang hebat. Saat kelas lima SD, Minami pernah
membawa tim bisbol sekolahnya menjadi pemenang di turnamen tingkat kota. Namun,
saat dia puber dan fisiknya mulai berubah, kemampuannya mulai menurun dan terus
melambat. Sampai-sampai Minami dikeluarkan dari barisan reguler timnya. Sejak
itu dia membenci bisbol dan menjaga jarak dengan teman-temannya. Kecuali Yuuki
Miyata. Yuuki menjadi sandaran dalam keputusasaan Minami. (hal 170)
Ketika sakit Yuuki makin
parah dan harus rawat inap untuk waktu yang lama, Minami menggantikannya
sebagai manajer tim bisbol SMA Hodobuko. Keinginannya membawa tim bisbol ke
Koshien adalah balas budinya pada Yuuki agar lebih bersemangat, juga demi
menyembuhkan penyakitnya. (hal. 171)
Membawa tim bisbol SMA
Hodo ke Koshien – sebuah pertandingan bisbol SMA tingkat nasional – bukanlah
hal yang mudah. Ketika menyampaikan maksudnya pada anggota tim pun, mereka
hanya menyikapinya dengan rasa tak percaya. Selama ini prestasi terbaik
sekolahnya hanya masuk ke putaran kelima (16 besar), itupun 20 tahun yang lalu.
Untuk mewujudkan mimpinya,
Minami mencari buku panduan menjadi manajer bisbol yang berhasil. Berdasarkan
saran penjaga toko, Minami membeli buku Manajemen
karangan Peter F. Drucker (dikenal sebagai Bapak Ilmu Manajemen) yang paling
banyak dibaca di dunia. Ternyata itu buku manajemen umum. Karena terlanjur
membeli dengan harga mahal, Minami bertekad mengaplikasikan ilmu manajemen
tersebut ke dalam tim bisbolnya. Baginya tim bisbol adalah sebuah organiosasi
yang harus diurus manajemen.
Waktu masuk liburan musim
panas, tim bisbol mengadakan perkemahan. Hal itu dimanfaatkan Minami untuk
mengenali timnya. Namun usahanya tidak membuahkan hasil. Info yang didapatnya
hanyalah permasalahan yang terjadi antara pitcher
(pelempar) Keiichiro Asano dengan pelatih mereka, Pak Makoto Kachi. Permasalahan
itupun berimbas pada kekompakan tim.
Pada waktu penutupan
perkemahan, Minami terlibat pembicaraan dengan Masayoshi Nikai, seorang pemain
pengganti kelas dua yang sangat bodoh dalam bermain namun sangat rajin datang
latihan dan membereskan peralatan. Dia seorang penggila buku-buku Drucker.
Alasannya masuk tim bisbol karena ingin menjadi wirausahawan. Merujuk pada buku
Manajemen, berdua mereka merumuskan definisi
tim bisbol dan siapa yang menjadi “pelanggan”-nya.
Kemudian Minami meminta
Yuuki untuk melakukan marketing. Satu per satu anggota tim datang menjenguk dan
Yuuki mewawancarainya. Dari wawancara unik itu, Minami jadi mengerti apa yang
dibutuhkan anggotanya, kelemahan mereka dan apa yang bisa diambil untuk
diberdayakan dari anggotanya. Berkat proses marketing itu juga ketegangan
antara Keiichiro dan Pak Kachi terselesaikan.
Untuk membantu anggota tim
dalam menyerap bahasa intelek Pak Kachi, Minami menempatkan Ayano Hojo sebagai
juru bicara. Sejak itu latihan bisbol pun berjalan dengan lancar. Minami
menyediakan semua kebutuhan tim, dan menempatkan mereka sesuai kemampuannya
masing-masing. Beragam inovasi pun dilakukannya.
Untuk menghindari
kebosanan dalam latihan, Ayano bertugas membuat menu latihan yang menarik,
menantang dan produktif. Anggota tim dibagi menjadi tiga. Masing-masing tim
saling berlomba. Minami pun membuat grafik prestasi tiap tim dan tiap
personalnya. Persaingan itu mampu meningkatkan kemampuan mereka dengan cepat. (hal. 142)
Selain itu, tim bisbol
juga bekerja sama dengan tim atletik untuk meningkatkan kemampuan lari. Latihan
dengan tim judo digunakan untuk menguatkan pijakan dan membentuk panggul yang
lentur bagi para pitcher. Klub Rumah
Tangga selalu menyediakan makanan untuk ‘dicicipi’ anggota tim seusai latihan,
Klub Orkes Tiup bertugas mengaransemen lagu penyemangat. Pada saat yang sama Ayano
mulai mengumpulkan data tentang sekolah yang akan menjadi lawan dalam
pertandingan menuju turnamen Koshien.
Sampai saat itu Minami telah menjalankan
tugasnya sebagai manajer selama satu tahun. Selama itu dia tidak pernah
melepaskan buku Manajemen-nya. Dalam
turnamen musim panas tersebut, satu per satu tim bisbol SMA lainnya berhasil
ditumbangkan oleh tim bisbol SMA Hodo berkat manajemen yang dijalankannya.
Rata-rata timnya menang dengan called
game (permainan dihentikan wasit karena selisih nilai yang jauh). Timnya
masuk ke delapan besar sebagai satu-satunya tim bisbol SMA Negeri.
Tepat pada hari putaran final
Yuuki meninggal. Minami terpuruk. Dia berkeras meninggalkan manajemen.
“Tujuannya, sasarannya, nggak ada apa-apa lagi. Semua sudah nggak ada artinya.
Saya melakukan manajemen hanya demi dia. Saya menjadi manajer hanya demi dia.” (hal.
250)
Tetapi, Masayoshi
menahannya. “Kami telah mendengar cerita dari Yuuki,” lanjut Masayoshi.
“Katanya ‘Minami sebenarnya nggak begitu suka bisbol’. Katanya ‘karena saya
sakit, dia sengaja menjadi manajer. Maka, kalau terjadi apa-apa pada saya,
barangkali dia akan bilang tidak mau lagi menjadi manajer.’ Katanya ‘kalau saat
itu tiba, tolong tahan dia. Minami memang membenci bisbol, tapi dia adalah
sosok yang dibutuhkan oleh tim bisbol.’
Katanya ‘dia adalah manajer yang tidak boleh tidak ada dalam tim bisbol
kita.’ Kami semua sudah diamanahkan begitu oleh Yuuki.” (hal. 253)
Novel terbitan Qanita ini
menceritakan sesuatu yang lebih dari sebuah persahabatan ataupun olahraga
bisbol. Upaya pengarang memasukkan inti buku Manajemen karangan Peter Drucker boleh dibilang berhasil. Cara
Minami memahami kutipan-kutipan buku tersebut memudahkan pembaca dalam mempelajari ilmu manajemen itu sendiri.
Novel yang telah menjadi bestseller dan mengalahkan penjualan
Harry Potter di Jepang tahun 2009 ini layak dibaca semua kalangan. Bahasanya yang
ringan membantu pembaca dalam ‘mengatur’ tujuan hidup, ataupun dijadikan acuan untuk
mengelola organisasi dan bisnis. Novel ini juga telah diadaptasi ke dalam komik
manga, juga anime dan layar lebar.
Sangat menarik. (Zech)***
*dimuat Koran Singgalang, 6 Juli 2014
Saya bukan penggila fiksi. Tp baca review uni membuat saya tertarik nih. Terima kasih infonya dan salam kenal! :)
BalasHapussama2, mbak. terima kasih sudah mampir. salam kenal kembali. :)
Hapus