Judul buku : Kupu-kupu Sungai Nil
Penulis : Ani Aulia Safitri
Tahun terbit : September 2013
Penerbit : Oase Qalbu
Jumlah halaman : 164 halaman
ISBN : 978-602-7645-13-4
Oleh: Zurnila Emhar Ch
Adalah
Mahika, seorang penghuni panti sosial yang tidak mempercayai adanya Tuhan.
Umurnya sekitar dua puluh tahun. Dia berada di panti sejak umur sembilan tahun.
Ketika itu, Mahika yang masih berseragam SD tengah menunggu orang tuanya
menjemputnya, namun hingga sore orang tuanya tak pernah datang. Mahika
menghabiskan malam hingga subuhnya di pinggir jalan. Di bawah derasnya hujan.
Sendirian!
Sejak
saat itu dia dibesarkan di panti. Peristiwa yang dialaminya telah membuatnya
trauma hingga tak lagi mampu bicara. Untuk berkomunikasi, Mahika menggunakan
sebuah papan tulis kecil yang selalu dibawanya.
Semula
Mahika ditampung di Panti Dorothea. Ketika remaja, Mahika tinggal di Panti
Al-Mubarokah. Kedua panti itu mengajarkan agama yang berbeda. Namun keduanya
sama-sama tak bisa membuat Mahika mempercayai adanya Tuhan. Rasa sakit dan
trauma terus membelenggunya.
Masalahnya, jika Tuhan benar-benar ada dan benar-benar
adil, kenapa garis hidupku seperti ini
Sejak
setahun terakhir, Mahika konseling bersama Aryo, seorang mahasiswa yang gigih
memperkenalkannya pada Tuhan. Aryo kerap mengatakan kepadanya, “Karena, di
posisi gentir bagaimana pun, kalo
kamu punya Allah, kamu merasa nyaman,” (hal.55)
Aryo
yang sebenarnya disukai dan menyukai Mahika pun dengan tegas mengatakan
kepadanya, “Kasarnya begini, Mahi, aku suka kamu tapi tiba-tiba kamu hilang,
aku masih bisa mencari penggantimu. Tapi kalo
agamaku yang hilang, mungkin... aku lebih milih mati,” (hal.55)
Namun
kegigihan Aryo tidak berbuah manis ketika itu. Mahika baru tertarik untuk
mengenal Tuhan ketika Aryo telah tiada. Sejak mengenal Allah kehidupannya mulai
lebih berwarna. Mahika sembuh dari traumanya dan kembali menemukan keluarganya.
Kisah bertajuk
Yuhibbuka Romansa, Mahika di atas adalah salah satu cerpen dalam kumpulan
cerpen berjudul Kupu-kupu Sungai Nil
ini. Buku yang diterbitkan Penerbit Oase Qalbu ini memuat cerpen-cerpen pilihan
hasil dari Lomba Cipta Cerpen bertema Romantika Cinta Islami 2013. Semua cerpen
dalam buku ini menyajikan kisah-kisah yang indah. Tidak semua kisah cintanya
berakhir bahagia, ada juga yang tragis. Seperti kisah Steve dalam cerpen Mengantarkanmu.
Steve,
seorang bule Australia, diminta agar segera pulang ke Sydney oleh ibunya. Namun
dia menolak. Steve ingin menikah dengan gadis Indonesia yang bisa membimbingnya
untuk lebih mengenal agama. Steve seorang mualaf. Untuk memudahkan urusannya,
Steve meminta bantuan pada Bagus, sahabatnya.
Bagus
yang juga telah dituntut keluarganya untuk segera menikah, bersedia
membantunya. Setelah mencari tahu segala informasi mengenai status Safira,
Bagus pun meyakinkan Steve untuk menemui orang tua gadis itu.
Pada
hari yang telah ditentukan, Bagus menemani Steve melamar Safira. Tapi apa yang
terjadi? Lewat ibunya, Safira memberi jawaban. “... Untuk Steve, maaf kami
menolaknya. Tapi andaikan yang mengantar juga memiliki permintaan yang sama
maka Safira sudah menyiapkan kata “Ya” sebagai jawaban.” (hal.122)
Dengan
begitu tertutup sudah harapan Steve bersanding dengan Safira. Di sisi lain
pintu rumah Safira terbuka selebar-lebarnya untuk Bagus yang membuatnya merasa
bersyukur sekaligus kurang nyaman.
Ada dua
puluh cerita cinta yang sarat makna dihadirkan buku ini. Masing-masing cerita
disajikan dengan menarik. Rata-rata kisah diceritakan dengan perempuan sebagai
tokoh utamanya. Ada perempuan yang sedang jatuh cinta, yang mencintai
diam-diam, merindukan jodoh datang menyapa, dan perempuan-perempuan yang
dihadapkan pada pilihan yang sulit (baca: tidak pernah terpikirkan oleh mereka).
Seperti menikah dengan suami dari saudara kembarnya yang telah meninggal.
Buku ini
sangat bagus untuk dibaca oleh orang-orang yang sedang terbuai dengan cinta
atau gamang dengan perjalanan cintanya. Buku ini akan memandu untuk menempatkan
cinta pada tempat semestinya. Penyajian buku ini pun nyaris tanpa cela.***