Selasa, 09 September 2014

Colekan Lembut Sang Bidadari: Gado-gado Cinta



 Judul buku            :  Colekan Lembut Sang Bidadari
Penulis                   :  Arinda Shafa
Tahun terbit           : Februari 2014
Penerbit                 :  Pustaka Nusantara
Jumlah halaman     : 139  halaman
ISBN                     : 978-602-7645-26-4
                                                 



Oleh: Zurnila Emhar Ch

Dery merasa selalu berkawan sepi sejak terdampar di Universitas Sorbonne, Paris. Dia senantiasa merindukan keluarganya. Tidak ada seorang pun yang menjadi kawan akrabnya, apalagi kekasih. Jika rindu dan galau kian berat menggayuti hatinya, Dery akan mendatangi Sungai Seine, memandangi riak-riak airnya yang menentramkan. Namun sejak menemukan foto seorang muslimah cantik milik Zack yang tercecer, Dery mengalami kegalauan tak berujung. Dia merasa patah hati ketika mengira gadis itu adalah kekasih Zack.
Pertemanannya dengan Zack terasa makin kaku kian hari walau telah mencoba move on. Selalu ada ganjalan di hatinya setiap mereka bertemu di kelas. Saat ngobrol dengan Zack, ada sepotong iri yang menyelinap tanpa permisi di hati. Lalu kuredam dengan mengakui bahwa Zack –yang telah menjadi muallaf- adalah sosok lelaki yang tepat untuk gadis itu. (hal.36)
Ketika Zack datang bersama Annisa Claire, gadis dalam foto yang pernah ditemukannya itu, Dery menyiapkan dirinya untuk sebuah berita yang menyakitkan. Mungkin mereka akan memberiku sepucuk undangan pernikahan, pikirnya. (hal.36)
Suasana hati Dery langsung berubah ketika Zack menyatakan kalau Annisa adalah adik kandungnya. Zack datang menanyai kesediaannya menjadikan Annisa sebagai istri.
Cerpen berjudul Je t’aime, Nisa tersebut merupakan salah satu cerpen dalam kumpulan cerpen ini. Suasana Perancis, walau tidak begitu kental, berhasil mempermanis cerita cinta ini.
Selain pemandangan Paris, kumcer ini juga menyuguhkan pemandangan Jepang dalam cerpen Honeymoon Sakura. Sepasang pengantin baru, Ken dan Rheina, menghabiskan masa-masa bulan madu mereka dengan menyusuri terowongan Seikan dan jembatan gantung Akashi-kaikyo dengan kereta Shinkansen. Mencicipi lezatnya sushi dan sukiyaki, serta shopping di distrik Shibuya. (hal.48) tidak ketinggalan melihat Danau Okama yang indah.
Cerita romantis lainnya juga bisa ditemukan dalam cerpen Three Day’s Stories in Semarang.  Perjalanan tokoh ‘Aku’ dan Uda Sigit menyinggahi lekuk-lekuk kota Semarang menjadi semacam napak tilas dan berakhir dengan menikmati malam tahun baru dari atas Hotel Simpang Lima Residence.
Selain tema cinta, ada juga cerpen yang bercerita keprihatinan terhadap sesama. Cerpen berjudul Perempuan Itu Tak Menangis mengisahkan Yanti, seorang pembantu rumah tangga yang tegar dan ulet namun memiliki majikan yang buruk laku. Sang Nyonya adalah perempuan yang selalu menuntut kesempurnaan. Tidak hanya dalam pekerjaan tapi juga saat melayani dirinya. Begitupun Sang Tuan, tidak hanya kerap melampiaskan amarahnya karena urusan pekerjaan namun juga memperlakukan Yanti dengan tak manusiawi. Justru, ‘aku’, putri tunggal majikannya menaruh perhatian yang besar pada Yanti. Dalam diam siswi SMP itu kerap menaruh simpati padanya. ‘Aku’ juga tidak mau ikut serta memberatkan pekerjaannya.
Ending cerpen ini memilukan. ‘Aku’menemukan pembantunya tersebut bersimbah darah karena mengakhiri hidupnya ketika menyadari dirinya hamil. (hal.137)
Dari beragam kisah yang disuguhkan, penulis tidak hanya mencurahkannya dalam bentuk cerpen secara umum namun juga menuliskannya seperti diary. Tema-tema buku terbitan Pustaka Nusantara ini terasa sangat dekat dengan keseharian. Walau kental dengan aroma cinta, bukan berarti seluruh cerpen dalam buku ini bercerita tentang cinta kasih laki-laki dan perempuan.
Melalui bahasanya yang sederhana, penulis mengajak pembaca agar lebih peka terhadap lingkungan dengan cara berbagi kasih. Tidak hanya pada pasangan, namun juga pada lingkungan. Selain romantisme berkeluarga, beberapa cerpen yang diangkat dari kisah nyata mampu menyuguhkan hikmah yang besar seperti cerpen Menuai Prahara. Aku dan Dean yang memulai hubungan mereka dengan cara yang tidak baik pada akhirnya memetik buah yang pahit dari hubungan tersebut.
Di luar itu semua, beberapa kesalahan penulisan dan EYD juga kerap ditemukan dalam cerpen-cerpen ini meski tidak terlalu mengganggu.*
  
Telah dimuat di detakpekanbaru.com, 7 September 2014
bisa dilihat di sini


2 komentar:

  1. Like this mbaa
    Makasih ya :) sukses selalu buat mb. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2, Mbak. tolong doakan agar saya punya buku juga ya. :)

      Hapus